Prodi Pendidikan IPA (International Program on Science Education), Universitas Pendidikan Indonesia
|

Single Blog Title

This is a single blog caption
16
Oct

Kunjungan Benchmarking Fakultas Pendidikan MIPA Universitas Pendidikan Indonesia ke Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada

IPSE – 9 Oktober 2017

Kontributor : Dr. Eka Cahya Prima, M.T.

Pada hari Senin, 9 Oktober 2017, 13 Staf Dosen dan Tenaga Kependidikan FPMIPA melakukan kegiatan benchmarking ke fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada. Salah satu Dosen IPSE yang ikut dalam kunjungan tersebut adalah Dr. Eka Cahya Prima, M.T. Kunjungan tersebut dihadiri oleh 7 Dosen dari setiap program studi dan 6 staf fakultas.

Pada jam 9.00, kegiatan dimulai dengan sambutan dari Dekan Fakultas MIPA Prof. Dr. Triyono beserta 8 staf Dosen dan Tenaga Kependidikan UGM. Kegiatan tersebut dimulai dengan perkenalan hangat staf wakil dekan FMIPA dan staf fakultas FMIPA UGM. Kemudian, Wakil Dekan FPMIPA UPI Dr. Nahadi mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat dari staf dekan FMIPA UGM. Beliau menyampaikan alasan mengapa perlu melakukan benchmarking ke Universitas Gadjah Mada. Saat ini UPI sering kedatangan benchmarking dari universitas di luar jawa, dan mengapa UPI pun tidak melakukan benchmarking ke Universitas lain sebagai bahan pembelajaran. Beliau juga memperkenalkan setiap staf dosen dan tenaga kependidikan FPMIPA UPI.

Beliau menyampaikan bahwa dalam 2 tahun terakhir adalah tahun penjaminan mutu FPMIPA UPI dengan melakukan banyak akreditasi. Beberapa tahun memang banyak assessor yang datang ke UPI berasal dari UGM. Mungkin UPI bisa mempelajari bagaimana bisa mendapatkan ilmu dalam bidang yang lain selain akreditasi. FPMIPA UPI memiliki 11 program studi S1 dengan mahasiswa sekitar 2300 orang dengan 7 prodi mendapatkan nilai A. Jumlah Dosen sebanyak 208 orang dengan 120 dosen sudah menempuh pendidikan S3. Sayangnya, saat ini  masih kekurangan jumlah guru besar di FPMIPA UPI. Beliau ingin menetahui bagaimana cara meningkatkan potensi SDM di UGM. Hal ini menarik untuk dipelajari dan mungkin bisa diaplikasikan di UPI.

Dekan Fakultas MIPA Prof. Dr. Triyono menyampaikan bahwa saat ini ranking UGM tinggi akibat kontribusi yang tinggi dari FMIPA UGM. Saat ini UGM memiliki jurnal internasional terindeks scopus Q3 dengan dana penelitian MIPA tertinggi di UGM. Dekan tersebut bercanda bahwa banyaknya guru besar karena “amal ibadanya”. Namun kelemahannya, saat ini terlihat kecenderungan bahwa alumni siswa SMA untuk masuk MIPA memang masih berada di posisi tengah-tengah. Rata-rata persaingan terketat di UGM adalah program studi statistik dengan prosentase diterima 2,68%. Capaian ini adalah yang paling fantastis dimana mereka diterima di FMIPA UGM.

Wakil Dekan Bidang Sistem Informasi dan Perencanaan (WDSIP) Dr.-Ing. Mhd. Reza M. I. Pulungan, S.Si., M.Sc. selanjutnya memperkenalkan fakultas FMIPA. Di UGM ada 18 fakultas dan 2 sekolah. Ada 251 program studi, dan 259 laboratorium. Fakultas Biologi, Filsafat adalah fakultas yang relatif tidak umum ditemukan di Indonesia dan itu terdapat di UGM. Mahasiswa UGM sebanyak 7960 orang di tahun 2016 untuk S1. Fakultas UGM didirikan pada tahun 1955 yang dahulu namanya adalah FIPA (Fakultas Ilmu Pasti). Sampai saat ini, FMIPA UGM memiliki 4 departemen dengan nama departemen fisika, kimia, matematika, ilmu komputer & elektronika. Tahun 2015 dimana terdapat sistem tata nama baru, UGM mengubah semua jurusan dengan departemen. FMIPA UGM memiliki 7 program studi sarjana, 4 program master, 4 program doktor, dan 21 laboratorium. Mahasiswa FMIPA UGM memiliki 3064 mahasiswa pada tahun akademik 2016/2017.

Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerja Sama (WDP2MK) Dr.Eng. Edi Suharyadi, S.Si., M.Eng memberikan pemaparan menyangkut jurnal. Reputasi UGM meningkat secara signifikan karena UGM berupaya untuk meningkatkan reputasi publikasi internasional. FMIPA ditargetkan untuk memperbanyak publikasi internasional dengan minimal 88 artikel dalam satu tahun. Dan saat ini, FMIPA UGM memiliki 179 artikel yang telah terpublikasi di Jurnal Internasional. Berkaitan dengan pengelolaan jurnal, UGM mengembangkan Open Jurnal System yang terpusat di laman jurnal UGM. Pada tahun 2016, alamat jurnal semuanya terpusat di UGM di http://www.jurnal.ugm.ac.id. FMIPA UGM memiliki (BPP) Badan Pusat Penerbitan sebagai klinik untuk memperbaiki kualitas Jurnal UGM. Di level fakultas, FMIPA memiliki jurnal of mathematics and natural sciences dan di level departemen, FMIPA UGM memiliki Indonesian Journal of Chemistry telah terindeks Scopus dengan level Q3. Beberapa jurnal yang akan ditingkatkan kualitasnya adalah Jurnal Fisika Indonesia. BPP memberikan pelatihan bagi editor, memberikan insentif. Selain itu, Indonesian Journal of Computing and Cybernetics System terdapat di departemen ilmu komputer. 2 skema publikasi yang diberikan univesitas dengan besar nilainya ditentukan berdasarkan kualitas jurnal Scopus Q2 (20 juta), Q3 (15 juta), dan Q4 (10 juta). Untuk artikel yang akan diterbitkan, skema publikasi dapat diajukan dari publikasi yang akan diterbitkan. Skema penelitian dilakukan dengan memberikan insentif untuks setiap dosen sebanyak 15 juta dengan minimal dengan adanya draft publikasi. Skema penelitian dimudahkan dengan hanya memberikan draft rincian keuangannya dan kuitansinya dapat diambil oleh para peneliti masing-masing. Seorang dosen dan mahasiswa yang mengikuti international conference, UGM akan membantu dengan memberikan dana registrasinya sebanyak 2,5 juta. Klinik publikasi dilakukan untuk memfasilitasi dosen muda manakala mereka menyiapkan draft artikel yang perlu dikirim ke jurnal. Setelah itu, Klinik memberikan pendampingan dengan memberikan bantuan berupa pengeditan bahasa dan pembuatan cover letter. Dokter di klinik ini akan diberikan insentif setelah memberikan klinik publikasi.

Berkaitan dengan pengabdian pada masyarakat, fakultas memberikan pendanaan dengan 2 skema. Pertama, fasilitas diberikan melalui lintas departemen dengan memberikan dana 15 juta per proposal. Kedua, dilakukan dengan skema per departemen.

FMIPA saat ini telah melakukan kerjasama dengan 20 universitas di luar negeri. Untuk Double Degree telah dilakukan dengan dua universitas di Luar negeri yaitu dengan Kanazawa University dan The University of Queensland.

Pada bidang SDM, Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia (WDKASDM) Dr. Gunardi, M.Si. memberikan gambaran tentang anggaran kinerja FMIPA tahun 2018. Skema anggaran strategis dilakukan dengan sistem online di simkeu.ugm.ac.id. Dana 30 M per tahun dianggarkan untuk kebutuhan seluruh dosen FMIPA. Sistem Informasi Manajemen keuangan dilakukan secara online. UGM menetapkan kebijakan untuk anggaran keuangan yang tidak perlu untuk dihabiskan secara keseluruhan dibandingkan dengan rencana yang ditetapkan di awal. Terakhir, UGM memberikan sistem transfer keuangan yang terintegrasi dengan web BNI.

Berkaitan dengan Aset dan Logistik, UGM mengembangkan sistem informasi perencanaan pengadaan, sistem informasi pengadaan langsung, layanan pengadaan secara elektronik, simonev sistem evaluasi monitoring, dan DRM Daftar rekanan mampu – pengadaan langsung.

Berkaitan dengan Sumber Daya Manusia, UGM mengembangkan simaster HRIS di hris.simaster.ugm.ac.id. Kewajiban finger print dilakukan satu kali dalam satu hari untuk para dosen. Bukti ini penting untuk memberikan gambaran tentang kehadiran dosen setiap hari. Kelemahan sistem ini adalah bahwa sistem baru bisa mendeteksi kedatangan dan kepulangan dosen. Selama rentang waktu jam 7.15 sampai dengan jam 16.00 belum bisa terdeteksi secara sistem.

Berkaitan dengan bidang Akademik, tahun ini program S2 dan S3 FMIPA UGM telah merevisi kurikulumnya. FMIPA tahun ini telah mengirimkan 3 prodi untuk akreditasi internasional di ASIIN. Untuk AUN-QA, sudah tiga prodi terakreditasi.

Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Sumber Daya FPMIPA UPI    Dr. Nahadi, M.Si., M.Pd. setelahnya memberikan gambaran mengenai kinerja di FPMIPA UPI. Diantarnya berkaitan dengan anggaran fakultas, publikasi. Kelemahannya, dukungan dari laboratorium masih perlu ditingkatkan untuk meningkatkan publikasi. Berikutnya, integrasi S2 dan S3 masih belum sempurna dilakukan.

Ketua Satuan Kendali Mutu FPMIPA UPI Dr. Parlindungan Sinaga, M.Si menanyakan bagaimana gambaran berkaitan dengan bagaimana caranya fakultas bisa memberikan penjaminan mutu sebaik-baiknya. Setelahnya, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan (WDAK) FMIPA UGM Dr.rer.nat. Nurul Hidayat Aprilita, M.Si. mengungkapkan bagaimana usaha untuk meningkatkan penjaminan mutu yaitu dengan bagaimana caranya setiap prodi agar dapat terakreditasi secara internasional. Semua stakeholder harus diberikan kesadaran tentang pentingnya akreditas internasional. Setelah dilakukan perundingan, proses akreditasi internasional harus dilakukan. Dalam sisi pendanaan, UGM patungan dengan ITB untuk sama-sama melakukan akreditasi internasional dalam rangka menekan anggaran. Semakin banyak mitra yang berkerjasama melakukan akreditasi internasional, semakin murah anggaran yang dikeluarkan.

Keuntungan dari akreditasi internasional diantaranya adalah

  • kerjasama seminar dari lembaga penyedia akreditasi seperti mendatangkan invited speaker,
  • kemudahan akses jurnal,
  • pengakuan mahasiswa secara internasional dimana mereka akan melanjutkan kuliahnya,
  • peningkatan akreditasi AIPT,
  • peningkatan kualitas instrumen untuk mengassess kegiatan pembelajaran,
  • peningkatan kualitas pembelajaran misalnya harus membuat portofolio untuk menyatakan seberapa besar mahasiswa mendapatkan hasil perkuliahan,
  • peningkatan pendapatan anggaran sebagai penghargaan dari pemerintah,
  • membuat skema kelas internasional.

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FPMIPA UPI Dr. Dadi Rusdiana menanyakan masalah berkaitan dengan kemahasiswaan FPMIPA yang masih rendah. Bagaimana cara meningkatkan kualitas kemahasiswaan UGM melalui pembinaan di level prodi berikut dukungan fakultas berkaitan dengan program kemahasiswaan. Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan (WDAK) FMIPA UGM menjelaskan berkaitan dengan masalah pembinaan berikut pendanaannya. Pembinaan pada level prodi dapat pastikan akan bervariasi. Oleh karena itu, Pembinaan di level prodi dilakukan di himpunan mahasiswa dan dosen masing-masing. Departemen memberikan dana untuk mendukung hal ini. Di level fakultas dan universitas,  dibentuk divisi khusus untuk kemahasiswaan berikut pendanaannya. Sayangnya, dari 150 proposal PKM FMIPA UGM, yang didanai hanya 10 proposal untuk tahun ini. Mulai tahun ini, pembinaan diperbaiki di level universitas. UGM membentuk PKM center dan TOT training of trainer untuk pembina PKM. Masing-masing fakultas sudah ada wakilnya. Di fakultas, mahasiswa memiliki unit yang secara khusus melakukan pembinaan kemahasiswaan. Kelemahannya, mahasiswa memberikan proposal biasanya mepet di waktunya. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembinaan mahasiswa sebelum proposal dikirim. Uang pembinaan kemahasiswaan diberikan, berikut saat ini UGM memberikan dana untuk proposal mahasiswa untuk dosen. Level pembinaan dilakukan secara berjenjang hingga apabila proposal sampai ke final. Tujuannya agar dosen senang membina PKM.

Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerja Sama (WDP2MK) FMIPA UGM Dr. Edi Suharyadi menyampaikan terkait dengan UKM tingkat Universitas. Tahun 2016, UGM memberlakukan audit untuk setiap UKM di Universitas. Terobosan ini penting mengingat UKM dikelola melalui dana RKAT. Setiap UKM akan diaudit dalam rangka meningkatkan kompetensi mahasiswa.

Staf pengelola Jurnal FPMIPA UPI Marthalina Iriani, M.T.. menanyakan berkaitan dengan pengelolaan jurnal berkaitan dengan ketersediaan artikel, bagaimana caranya bisa mengatasi hal tersebut. Dr. Edi Suharyadi menyampaikan bahwa permasalahan jurnal berkaitan dengan ketersediaan artikel biasanya terjadi pada jurnal yang awal-awal terbit. Untuk menanganinya, mahasiswa pascasarjana didorong untuk mengirimkan artikelnya ke Jurnal. Artikel mahasiswa yang mengikuti international conference dan bisa dikirim ke jurnal internal. Marthalina Iriani, M.T.. juga menanyakan proses bagaimana Indonesian Journal of Chemistry dikembangkan. Dr.rer.nat. Nurul Hidayat Aprilita, M.Si. sebagai editor Indonesian Journal of Chemistry (IJC) menjelaskan jurnal tersebut berdiri tahun 2001. Pada awal-awal, aturan jurnal tidak begitu ketat. Kesulitan yang dialami yaitu sama biasanya berkaitan dengan naskah. Supaya naskah banyak, naskah publikasi dari mahasiswa S2 dan S3 sebaiknya dimasukan ke Indonesian Journal of Chemistry. Sebagian mungkin menerima dan sebagian mungkin menolak berkaitan dengan hal ini. Namun cara itu, pastinya naskah masih berkelanjutan ketersedianya. Pada pengiriman akreditasi IJC pertama ditolak, kemudian mendapatkan catatan perbaikan. Jurnal selanjutnya dikembangkan dengan meningkatkan kualitas naskah dengan menyaratkan naskah IJC harus dalam bahasa inggris. Ketika ini terjadi, tetap akan terjadi kesulitan berkaitan dengan ketersediaan naskah. Beberapa kesulitan coba diatasi dengan memberikan dana dalam sisi penulisan. Dikti pun memberikan dana untuk bantuan naskah, UGM mencoba mengirimkan proposal ke Dikti dan alhamdulillah selalu diterima. Ketika mencoba dikirim pertama tahun 2010, Scopus menolak dengan beberapa catatan. Kemudian tahun 2012 Scopus menerimanya dengan kualitas Q4. Dan tahun 2017, IJC mendapatkan akreditasi Q3. Masalah lanjutan yang dialami adalah berkaitan dengan ketersediaan reviewer. Dengan sistem online ini, editor membatasi waktu untuk proses editorial. Supaya sistem berjalan, diperlukan dana yang cukup dan para reviewer yang harus siap bekerja. Dikti memberikan bantuan sekitar 50 sampai dengan 200 juta untuk bantuan pengelolaan jurnal. Dengan komunikasi saat ini, proses review dapat dilakukan lebih mudah. Perlu dicatat bahwa penghargaan untuk reviewer berkaitan dengan uang, sebenarnya bukan kebiasaan dalam jurnal internasional bereputasi. Editorial untuk artikel yang berasal dari tugas akhir mahasiswa, biasanya editor mengambil draft artikel tugas mahasiswa. Kemudian dipilih draft yang terbaik.

Terakhir Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Sumber Daya FPMIPA UPI Dr. Nahadi menutup acara pertemuan benchmarking pada pukul 11.00. UPI mengharapkan bahwa UGM masih mampu melakukan komunikasi dengan UPI dengan baik. Terima kasih atas kesempatan yang diberikan. Sesi ditutup dengan foto bersama dengan seluruh staf.

Leave a Reply