Prodi Pendidikan IPA (International Program on Science Education), Universitas Pendidikan Indonesia
|

Hadapi Krisis Ekologis dan Krisis Energi Peran Apa yang bisa Kita Lakukan

Analisis
18
Feb

Hadapi Krisis Ekologis dan Krisis Energi Peran Apa yang bisa Kita Lakukan

Salah satu bukti tentang adanya Krisis Iklim: Lautan dunia telah mengalami kehausan oksigen!

5 ancaman terbesar yang mengancam keselamatan dunia:

  1. Cuaca Ekstrim
  2. Kegagalan merespon krisis iklim
  3. Bencana alam
  4. Punahnya keanekaragaman hayati
  5. Bencana alam yang diciptakan manusia

(The global risks report 2020, World Economic Forum)

Mengapa Hutan Hilang?

  • Terjadinya pertambangan batu bara = untuk listrik di Indonesia.
  • Peta kosensi batu bara (JATAM, 2017) = banyak di Sumatera dan Kalimantan. Sungai dan gunung sudah habis oleh batubara = krisis iklim
  • Distribusi batu bara ke PLTU. PLTU yang menggunakan energy batubara untuk energy listrik.
  • Produksi batu bara (RPJMN vs Aktual) dari tahun 2015 – 2019 = RPJMN menurun, tetapi kenyataannya semakin meningkat. Proyeksi diagram untuk energy listrik dari 2019 -2028 makin meningkat.

Dampak Hilangnya Hutan

  • Bencana banjir sepanjang 2000-2019 (BNPB)
  • Bencana longsor sepanjang 2000-2019. Terjadi sebanyak 5461 kali. Dampaknya adalah hampir 3000 orang lebih meninggal dunia dan luka-luka. Kemudian, 278.991 orang mengungsi

Dampak dari peristiwa krisis iklim yang terjadi saat ini:

“Era Antroposen. Kepunahan sebelumnya itu bukan dari aktivitas manusia melainkan seperti meteor, dll. Kepunahan ke-6 itu sangat dipengaruhi oleh manusia.” (Dari Buku: The Sixth Extinction. 2012).

Dampak untuk nelayan:

  1. Hanya bisa berlalut selama 6 bulan
  2. Setiap tahun, rata-rata 251 orang meninggal di laut

Dampak untuk pertanian:

  1. Musim di Indonesia menjadi tidak stabil
  2. Musim di negara kita bisa lebih Panjang atau lebih singkat
  3. Adanya kegagalan panen karena cuaca

“Perubahan iklim terjadi lebih cepat, jauh lebih cepat daripada kemampuan kta mengenali dan mengakuinya;tapi juga Panjang, lebih panjang daripada yang kita benar-benar bayangkan”(David  Wallace-Wals).

Pengingat: Indonesia sebagai negara kepulauan seharusnya lebih peduli dengan keadaan-keadaan ini karena dampak yang bisa kita rasakan akan lebih buruk disbanding yang lain.

Penyebab Krisis Iklim:

  1. Maraknya peristiwa defortasi hutan yang tidak bertanggung jawab
  2. Ancaman batu bara (dari kondisi zatnya bisa menyebabkan kematian atas penggunaan watt batu bara yang berlebihan, energi fosil yang sudah menipis dan akan segera hilang, penyumbang gas emisi yang dominan)
  3. Minyak bumi (memiliki dampak lingkungan yang serius dari pengeboran minyak lepas pantai, tumpahan minyak berpengaruh pada keanekaragaman hayati serta ekosistem laut, penyumbang gas emisi yang dominan)

Upaya yang bisa umat manusia lakukan untuk mengatasi krisis iklim:

  1. Menyadari adanya krisis iklim bukan suatu hal yang bisa diabaikan “Our house is on fire”
  2. Harus dimulai dari pendidikan (pendidikan perlu diarahkan untuk membangun kesadaran kritis dalam memahami segala kondisi yang terjadi saat ini termasuk krisis iklim, pendidikan dituntut untuk dapat memecahkan krisis iklim, pendidikan harus mampu menanamkan kesadaran secara global yang memotivasi generasi muda untuk menciptakan inovasi demi penyelamatan bumi ini)
  3. Penting untuk mempelajari deep ecology (pendekatan dengan lingkungan, nilai moral tidak hanya diberikan pada manusia tetapi semua mahluk hidup juga, manusia harus mampu memandang alam itu memiliki nilai intrinsik)
  4. Kritis karena krisis (pembangunan pemikiran kritis itu sangat penting sebagai penunjang daya juang manusia untuk bertahan hidup dibumi)
  5. Penting mendorong para agamawan terlibat dalam penyelesaian krisis iklim (karena agama memiliki asset penting, yaitu: memiliki kapasitas untuk membentuk pandangan yang sejalan dengan visi ekologis, memiliki otoritas moral, memiliki jumlah pengikut yang banyak, memiliki sumber daya materi yang sangat besar dan agama memiliki kapasitas untuk membentuk komunitas)
  6. Mengarus utamakan energi terbarukan (bisa dari angin atau gelombang arus laut)
  7. Menanam tanaman (langkah yang terlihat sepele namun memiliki peran besar dalam penanganan krisis iklim)

Sesi Tanya Jawab

Pertanyaan

  1. Biomassa VS gas alam
  2. Energi Terbaharukan VS energy lama
  3. Pendapat mengenai inovasi yang tidak didukung pemerintah

Jawaban

  1. Harus mengganti pohon yang ada sebelumnya. Pohon lama ditebang. Biomassa pun begitu. Prosesnya tidak luas tetapi ada risiko. Ada kematian lebih dari empat orang. Ini adalah hasil riset. Biotermal (panas bumi) banyak kematian, di Sumatera ada kematian yang disebabkan pertambangan minyak bumi. Penggunaan energy yang ada sebetulnya ada risiko yang harus diahdapi masyarakat baik risiko kehilangan nyawa atau penambahan emisi.
  2. Membiarkan mereka ada di tempatnya. Biarkan ada di rumahnya.
  3. Anggaran dana kurang. Lebih ke infrastruktur. Inovasi teknologi ditujukan untuk mengembangkan sains. PR kita adalah dorong terus inovasi. Munculkan ilmuwan dalam bidang energy juga perlu ada desakan reoreintasi ulang bagi pemerintah.

Pertanyaan

  1. Mengenai data
  2. Mengenai habisnya energi fosil habis
  3. Pandangan mengenai proyek matahari buatan (China) lebih bersih dari nuklir
  4. Apakah gerakan penyelamatan lingkungan ini akan mendapat dukungan penuh? Pemerintah punya pandangan sama? Apa kita harus berharap pada pemerintah?

Jawaban

  1. Laju krisis iklim yang terjadi, penambahan lahan hijau itu belum seimbang. Tidak hanay China dan India tetapi Indonesia juga (negara indfustri) harus memperluas kawasan hijau. Prediksi NASA pada 2100 = potret planet bumi. Sangat panas (merah), kuning (hangat), dan biru (dingin). NASA melihat tren yang sekarang. Deforestasi -> Hewan kehilangan rumah -> ke pemukiman manusa -> ditangkap manusia -> dimakan. Corona cepat menyebar karena penggunaan pestisida. Krisis iklim = virus akan muncul dan bermutasi. Seluruh virus termasuk corona ada keterkaitan dengan suhu lingkungan.
  2. Energi batu bara terbatas, tersimpan di bawah hutan. Yang harus dilakukan adalah menerapkan energy terbaharukan. Bangun satu kebiasaan baik seperti naik sepeda (dekat) jangan gunakan motor/mobil karena menggunakan emisi. Budaya transportasi publik yang rendah polusi.
  3. Proyek matahari sangat membingungkan. China bukan membuat matahari buatan harusnya memikirkan tentang energy fosil. China itu memproduksi emisi yang paling banyak, ketiga India dan keempat Uni Eropa.
  4. Yang terpenting adalah mandat yang tertulis di UUD mengenai perekonomian (gotong royong, kekeluargaan, efisiensi). Iya pemerintah mendukung karena sudah dimandatkan dalam UUD. Nomor 32 athun 2009 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Meskipun bidang kita saintek, jangan sampai tertinggal mengenai regulasi/aturan serta isu-isu lingkungan. 1990-an namanya Rachel, ahli Biologi Kelautan, ia menulis buku “The Silent Spring”, musim semi biasanya ada hewan dan tumbuhan yang hidup, itu hilang. Ada kerusakan di Amerika. Ludwick University ada Center for Rachel, banyak mengkaji isu lingkungan dan masyarakat dunia.

“Krisis iklim bukanlah suatu masalah yang bisa di nomor duakan oleh semua negara. Baik golongan tua maupun golongan muda harus mau bekerjasama menorehkan tenaga serta pikirannya untuk penanganan masalah yang sangat serius ini. Kita sebagai manusia tidak perlu saling menyalahkan dengan menaikan berbagai berita hoax terkait siapa yang menyebabkan krisis iklim ini pertamakalinya. Kita harus bertanggung jawab, kita semua sama-sama memiliki peranan dalam membuat alam ini terluka, baik orang yang melakukan tindakan langsung seperti defortasi hutan, pembakaran hutan dll. Ataupun orang yang selama ini abai terhadap masalah lingkungan. Kita semua berperan dalam semua kerusakan yang terjadi, tak perlu lama kalut dengan ini-itu, yang harus dilakukan adalah mencari solusi. Pemikiran kita saat ini harus ditajamkan dengan berbagai pemikiran kritis untuk menyiasati setidaknya bumi tidak mengalami krisis iklim yang semakin parah. Mari berjuang bersama, sebagai mahluk sosial yang peduli dengan bumi dengan memulai dari setiap langkah kecil seperti penanaman pohon agar bumi bisa pulih kembali. Berikutnya mulailah membangun strategi, mengeluarkan inovasi untuk gebrakan tiada henti yang bisa dijadikan fokus satu negara dalam menangani krisis iklim. Sebab efek dari krisis iklim sangat berbahaya, dan merugikan semua mahluk hidup terutama manusia. Jangan sampai sindiran dalam serial film fiksi ilmiah kartun The Lorax(2012) benar terjadi. Dimana segala hal yang ada di bumi hanya terbuat dari  plastik, metal atau sintesis. Tidak ada satupun pohon yang hidup, sehingga udara untuk bernafas dijadikan bahan bisnis oleh perusahan keji. Setiap orang yang ingin bernafas perlu membeli udara dengan harga yang tinggi pada mereka orang-orang yang tak memiliki hati.”

Leave a Reply